JemeUgan - Pernah dengar istilah ayam kampus?Benarkah Banyak Mahasiswi Mencari “Om-om Senang” ? Biaya pendidikan
yang selalu meningkat membuat para orangtua maupun mahasiswa harus
memutar otak untuk menghemat uang dan mencukupi kebutuhan. Namun bagi
sebagian mahasiswa Amerika, bekerja paruh waktu rupanya tidak lagi
menjadi satu-satunya sumber penghasilan. Hampir 3.000 mahasiswi
diketahui kerap mencari “om-om senang” secara online, berharap para
om-om ini mau membiayai biaya kuliah mereka.
Para mahasiswi ini
bukan datang dari kampus sembarangan. Georgia State University dan New
york University tercatat sebagai dua kampus prestisius di mana para
mahasiswinya dilaporkan mencari pria-pria matang yang bersedia mendanai
ongkos pendidikan mereka. Tahun 2012, ada pertumbuhan 58 persen di
kalangan mahasiswi yang menjadi simpanan para pria matang, demikian
menurut hasil survei sebuah situs kencan.
Sebanyak 292 mahasiswi
Georgia State mendaftar di situs tersebut untuk mencari sasaran mereka.
Di urutan kedua, sebanyak 285 mahasiswi New York University mencatatkan
diri sebagai calon pasangan kencan. Mereka tak malu-malu dalam
menyatakan kebutuhan mereka. Terbukti, profil di situs kerap
menggambarkan mereka sebagai “perempuan menarik, cerdas, ambisius, dan
berorientasi pada tujuan” mencari pria yang dapat “memanjakan keuangan”.
“Sebagian
orang mungkin mendebat bahwa para perempuan ini hanya memanfaatkan pria
untuk keuntungan pribadi mereka, namun saya percaya bahwa mereka sedang
bersikap proaktif dalam mengejar pendidikan yang lebih tinggi,” papar
pendiri situs ini, Brandon Wade.
Dalam investigasi yang dilakukan
jaringan situs dan TV CBS, seorang mahasiswi meminta “uang saku” sebesar
10.000 – 20.000 dollar tiap bulan. Perempuan 22 tahun asal Miami
tersebut mencari pria yang tak akan menolak apa pun kebutuhannya.
“Mereka
memberikanku mobil, jalan-jalan, perhiasan. Pria-pria ini akan
membawamu jalan-jalan dan menemanimu. Mereka punya uang, dan ingin
membantu kita. Mereka tahu bahwa kita berjuang (untuk membiayai
pendidikan). Mimpiku menjadi kenyataan setelah orangtuaku berhenti
membiayai hidupku setelah umurku 18. Entah ini perjodohan atau bukan,
yang pasti ini suatu hubungan,” papar gadis tersebut.
Mahasiswi
ini menambahkan bahwa om-om itu akan membayari uang kuliah, buku-buku,
dan segala keperluan kuliah lainnya. Sebagai imbalannya, mereka meminta
seks.
Didirikan pada tahun 2005, situs ini menolak anggapan
sebagai layanan prostitusi. Situs ini layanan pendamping, dan
mendeskripsikan dirinya sebagai situs “para pria elit yang mencari
hubungan yang saling menguntungkan”. Banyak dari anggota mereka yang
digambarkan sebagai pria-pria terhormat dan murah hati yang ingin
memiliki teman kencan yang terbaik, seperti mahasiswi, aktris, model,
atau perempuan muda pada umumnya. Mereka juga sangat terbuka mengenai
apa yang mereka harapkan.
Sumber: The Daily Mail, kompas.com